Saturday, September 21, 2024
HomeOtomotifBapaknya Terios, Ini 5 Kekurangan Daihatsu Taruna yang Bikin Gagal Dilirik

Bapaknya Terios, Ini 5 Kekurangan Daihatsu Taruna yang Bikin Gagal Dilirik

Kalian pasti tidak asing mendengar kata Daihatsu Taruna. Ya, ini adalah awal dari Terios-Rush yang pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1999. Sebagai SUV 7-kursi, Taruna bersaing dengan Toyota Kijang Rangga.

Dikenal juga sebagai Perodua Kembara di Malaysia, mobil ini awalnya hadir dalam 3 varian, yaitu CL, CX, dan CSX, dengan mesin bensin 1.600 cc HD-C berkarburator. Kemudian, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menghadirkan mesin dengan sistem injeksi, yang masih dengan basis mesin yang sama namun kodenya berubah menjadi HD-E.

Selain itu, ada versi sasis panjang dengan kode F-series. Pada tahun 2001, mesin Taruna di downgrade menjadi HE-E 1.500 cc dengan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI). Empat tahun kemudian, Taruna mendapatkan update penampilan menjadi lebih mewah dengan sebutan Taruna OXXY. Namun, kemudian Daihatsu Indonesia menghentikan produksi Taruna dan menggantinya dengan Terios.

Harga bekas Daihatsu Taruna saat ini sekitar Rp40 jutaan. Sebelum membeli, ada beberapa kekurangan yang perlu diketahui, antara lain:

1. Mesin Daihatsu Taruna dianggap cengeng, terutama yang menggunakan karburator. Membran di karburator sering rusak, menyebabkan konsumsi BBM lebih boros.
2. Kopling keras dan hanya tersedia transmisi manual.
3. Konsumsi BBM cukup boros, terutama untuk versi karburator yang hanya mampu 7 km per liter.
4. Mobil terasa limbung saat melaju dengan kecepatan tinggi.
5. Risiko overheat dan kerentanan sistem kelistrikan, terutama pada versi yang menggunakan teknologi injeksi.

Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli Daihatsu Taruna bekas, pastikan untuk mempertimbangkan kekurangannya tersebut.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer