Tuesday, October 22, 2024
HomeBeritaDPP LPQQ Indonesia Menetapkan Pengurus dan Memantapkan Gerakan Nasional dalam Melawan Buta...

DPP LPQQ Indonesia Menetapkan Pengurus dan Memantapkan Gerakan Nasional dalam Melawan Buta Huruf dalam Membaca Al Quran.

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an (DPP LPQQ) mengukuhkan pengurus dan menandatangani Piagam Istiqlal Gerakan Nasional bersama Dewan Masjid Indonesia, Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGM Indonesia), Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII), pada tanggal 4 November, di Aula Al-Fatah, Masjid Istiqlal-Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum LPQQ Indonesia H. Mahbub Sholeh Zarkasyi, M.Ag, Ketua Umum PGM Ir. H. Yaya Ropandi, M.Si, Ketua Umum AGPAII Drs. H. Endang Zaenal, M.Ag, Ketua Umum LPTQ Indonesia Prof. Dr. Phil. H. Kamarudin Amin, MA, serta Prof. Dr. KH. Wawan Wahyudin, MPD selaku Rektor UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Selain dihadiri oleh para peserta deklarator, acara Deklarasi Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Alqur’an ini juga dihadiri oleh tiga orang artis Indonesia terkenal yang akan diangkat menjadi Duta LPQQ, yaitu Deden Bagaskara, Tio Pakusadewo, dan Oka Sugawa.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LPQQ Mahbuh Sholeh Zarkasyi menyampaikan selamat atas dikukuhkannya Pengurus Baru DPP LPQQ. Dia berharap semangat dan soliditas pengurus baru ini tidak pernah pudar dalam upaya mengentaskan buta huruf Al-Qur’an.

Mahbub Sholeh menyampaikan bahwa fakta bahwa 60% masyarakat Indonesia buta huruf Al-Qur’an harus ditangani bersama-sama dan tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak.

“Saya yakin bahwa fakta bahwa 60% masyarakat Indonesia buta huruf Al-Qur’an adalah kekhawatiran semua pihak. Dan karena itu kita (LPQQ) mengajak berbagai lembaga untuk bergabung dalam ‘Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an’ yang disambut baik oleh PGM Indonesia dan AGPAII,” kata Mahbub.

Ketua LPQQ Indonesia H. Mahbub Sholeh Zarkasyi menjelaskan bahwa Gerakan Nasional Pengentasan Al-Qur’an ini difokuskan pada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas para Mu’alim Al-Qur’an dalam program mengentaskan buta aksara Al-Qur’an, bagi generasi milenial, pelajar, mahasiswa, dewasa, dan lansia.

“Melalui program ini, keberadaan Rumah Qur’an yang berada di setiap desa dan kelurahan akan lebih dimanfaatkan secara maksimal,” ujar H. Mahbub Sholeh Zarkasyi.

H. Mahbub Sholeh menjelaskan lebih lanjut bahwa sebagian besar umat Islam di Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an saat ini disebabkan oleh situasi, kondisi ekonomi, dan dampak sosial dari lingkungan tempat tinggal.

Terkait dengan masalah “situasi,” H. Mahbub Sholeh Zarkasyi mengatakan bahwa situasi itu mungkin terjadi karena alasan sibuk mencari rezeki atau merasa minder dan malu karena sudah dewasa tapi belum bisa membaca Al-Qur’an.

“Atau mungkin juga karena kurangnya perhatian dari pihak keluarga,” katanya.

H. Mahbub Sholeh meyakini bahwa melalui gerakan serentak dalam Program Indonesia Mengaji Bersama LPQQ, setidaknya 10% umat Muslim akan dapat mengentaskan buta huruf Al-Qur’an setiap 6 bulan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Umum AGPAII Indonesia Drs. H. Endang Zaenal, M.Ag, sangat mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh LPQQ Indonesia.

“Saya sangat mendukung Program Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh LPQQ karena memiliki visi dan misi yang sama,” kata H. Endang Zaenal.

Ucapan serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum PGM Indonesia Ir. H. Yaya Ropandi M.Si, yang juga mendukung Program Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an yang digagas oleh LPQQ Indonesia.

“Kami siap mengirimkan guru dan siap mendukung Program Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an sebagai program berkelanjutan,” tegas Ir. H. Yaya Ropandi.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) Drs. H. Syafruddin Kambo, M.Si menyampaikan ucapan selamat Milad Ke-1 berdirinya organisasi LPQQ. Dia berharap LPQQ dapat menjadi tonggak kemajuan bagi pembaca Qur’an di Indonesia.

“Saya melakukan riset 5 tahun yang lalu dan melihat bahwa sekitar 25% umat Islam di Indonesia bisa membaca Qur’an, sementara yang lainnya tidak bisa. Ini menjadi kendala bagi umat Islam yang harus kita selesaikan bersama-sama,” ujarnya.

Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan bahwa pada tahun 2024, 35% umat Islam sudah bisa membaca Qur’an, dan pada tahun 2029, harapannya adalah 75% umat Islam Indonesia sudah bisa membaca Qur’an,” ungkap Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) Drs. H. Syafruddin Kambo, M.Si.

Ketua Umum DPP LPQQ Ama Hery juga menekankan pentingnya dukungan terhadap gerakan ini. Mengingat fakta bahwa mayoritas masyarakat muslim di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an, dia yakin masyarakat sudah menantikan gerakan ini.

“Gerakan ini perlu didukung karena kita menyadari fakta yang mengkhawatirkan tentang literasi Al-Qur’an di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Saya yakin bahwa gerakan seperti ini sangat diharapkan oleh masyarakat,” tutup Hery.

RELATED ARTICLES

Berita populer