Prabowo dan Gibran Berjanji Melanjutkan Hilirisasi dan Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam
Sebuah negara yang maju harus mampu memaksimalkan potensi sumber daya alamnya untuk kemajuan perekonomian nasional dan rakyat. Indonesia, melalui hilirisasi dan industrialisasi, dapat mengonversi komoditas dasar menjadi produk berdaya saing tinggi, menciptakan lebih banyak pekerjaan berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Misi ini akan menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai negara penghasil bahan mentah, tetapi juga sebagai produsen dan manufaktur produk berkualitas yang dapat bersaing di kancah internasional. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya secara efektif, menegaskan kedaulatan ekonomi Indonesia, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan menjamin pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Prabowo dan Gibran berkomitmen untuk melanjutkan program hilirisasi dan industrialisasi melalui berbagai program dan rencana, antara lain: 1. Melakukan pendalaman dan melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi di berbagai sektor dalam pusat pertumbuhan ekonomi, baik yang baru maupun yang sudah ada. 2. Membangun infrastruktur yang berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal. 3. Pembangunan kembali industri rakyat, dasar, dan strategis nasional yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk mengurangi ketergantungan impor. 4. Meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk industri-industri komoditas yang mendorong hilirisasi. 5. Mengembangkan program pembiayaan inovatif untuk menarik investasi ke dalam negeri sebagai bagian dari program industrialisasi dan hilirisasi.
Selain itu, mereka juga berjanji untuk melanjutkan infrastruktur penunjang hilirisasi dan industrialisasi, antara lain: 6. Mengembangkan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung serta mendukung akses ke kawasan ekonomi dan simpul transportasi. 7. Mengembangkan konektivitas alat transportasi pada koridor logistik untuk angkutan barang. 8. Melakukan standarisasi infrastruktur dan fasilitas di seluruh pelabuhan dan bandara yang menjadi simpul utama. 9. Membangun pelabuhan gerbang ekspor-impor serta pusat alih muatan (transhipment hub) internasional, terutama pada pelabuhan-pelabuhan dengan pangsa angkutan ekspor-impor yang signifikan.