Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan sosialisasi yang masif terkait penanganan dan pencegahan penyakit cacar monyet. Menurutnya, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang akurat dan valid mengenai penyakit ini, mulai dari tindakan pencegahan hingga penanganan kasus. Permintaan ini disampaikan oleh Nihayatul usai Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang ke – II di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada tanggal 31 Oktober 2023.
Nihayatul berpendapat bahwa wabah cacar monyet sebenarnya dapat dicegah dengan mudah karena penularannya melibatkan kontak langsung, tidak seperti virus covid. Oleh karena itu, jika orang yang terjangkit cacar monyet dapat dideteksi dengan cepat, tindakan pencegahan dan isolasi untuk menghindari kontak dengan orang lain sangat penting. Nihayatul menyarankan agar sosialisasi kepada masyarakat dilakukan secara lebih luas, karena saat ini informasi mengenai cacar monyet belum tersebar secara merata kepada masyarakat.
Nihayatul menyatakan bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan informasi yang valid mengenai wabah cacar monyet ini, agar tidak timbul informasi yang tidak jelas dan menyebabkan ketakutan. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengenali gejala cacar monyet.
Selain itu, Nihayatul juga mendorong seluruh fasilitas kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan dini. Jika ditemukan kasus serupa, segera lakukan isolasi agar penyakit ini tidak menular kepada pasien lainnya. Nihayatul juga menekankan pentingnya vaksinasi, namun perlu mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit ini. Komisi IX juga akan segera menjadwalkan rapat dengan Kementerian Kesehatan untuk membahas mengenai cacar monyet ini.
Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mengkonfirmasi adanya 27 kasus cacar monyet. Sebanyak 21 kasus terkonfirmasi berada di wilayah DKI Jakarta, dan sisanya tersebar di Bandung, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang.