Thursday, October 31, 2024
HomeprabowoCSIS Merespons Positif Kabinet Prabowo Subianto: Kementerian dan Lembaga Mendapatkan Portofolio yang...

CSIS Merespons Positif Kabinet Prabowo Subianto: Kementerian dan Lembaga Mendapatkan Portofolio yang Lebih Spesialis

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang terfokus pada isu-isu tertentu.

Berbicara pada sesi media CSIS yang bertajuk “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan melalui saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme terhadap struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti kementerian yang didedikasikan untuk mengawasi industri hulu Indonesia. Hal ini, kata dia, menegaskan komitmen serius pemerintah dalam memajukan sektor pengolahan hulu.

“Ada juga lembaga yang fokus mengelola program Makanan Bergizi Gratis, yang secara khusus diawasi oleh Badan Gizi. Fokus seperti ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, dengan mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk berkonsentrasi secara khusus pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih terfokus pada isu-isu kritis yang dianggap sangat penting,” pungkas Yose.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk secara proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah terlihat membuat hal-hal menjadi lebih sulit daripada mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika itu bisa sulit, mengapa harus mudah?’ Saya mendesak para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat kami,” ujar Prabowo. (RR)

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer