Dalam kesempatan yang sama, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Agustini Utari, SpA(K) mengungkapkan bahwa steroid sebenarnya adalah obat keras.
“Makanya di kemasan obat itu ada logo merah dengan huruf K, itu artinya obat keras. Obat ini harus digunakan dengan resep dokter. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan konsultasi medis,” kata wanita yang akrab disapa Titut ini.
Steroid memiliki kemiripan dengan hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal atau kelenjar ginjal.
Kortisol penting bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan gula darah, mengatur tekanan darah, dan membantu mengatasi peradangan.
Oleh karena itu, jika steroid diberikan kepada pasien yang membutuhkannya, lanjut Titut, obat tersebut akan sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan nyawa. Steroid dapat digunakan sebagai antiinflamasi untuk mengatasi peradangan, atau sebagai pengganti hormon pada kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi hormon kortisol.
“Namun, jika penggunaannya tidak sesuai dengan indikasi, maka steroid bisa menjadi racun,” ujar Titut.