Sugiono Eksantoso, Ketua Pengurus Daerah (PD) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bondowoso secara resmi melantik 17 cabang di Graha Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (12/8/2024).
Pengurus cabang PGRI berada di tingkat kecamatan.
Saat ini, posisi Sugiono Eksantoso berada di barisan Dr. H. Teguh Sumarno Ketua PB PGRI yang baru saja memenangkan banding di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, pada Rabu 9 Oktober 2024.
Pelantikan 17 cabang tersebut juga dihadiri oleh Humas PB PGRI, yaitu Ilham Wahyudi.
Melalui PD PGRI, Sugiono Eksantoso berencana untuk membenahi dan menata kembali organisasi profesi guru di Bondowoso.
Sugiono menyampaikan bahwa PGRI diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh guru di Bondowoso.
Selama ini, pengurus PGRI terlalu eksklusif dalam menyentuh guru SD saja, sementara guru SMP dan SMA tidak tersentuh dengan baik. Bahkan guru swasta juga tidak pernah tersentuh.
Namun, Sugiono berkomitmen untuk mengubah hal tersebut. PGRI harus menjadi tempat berkumpulnya semua guru tanpa embel-embel status. Guru honorer, guru swasta, semuanya akan dirangkul untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan.
Menurut Sugiono, merangkul dan memberdayakan guru sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memajukan pendidikan.
PGRI harus bisa mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi peserta didiknya ke depan.
PD PGRI Bondowoso akan melakukan sosialisasi hingga ke tingkat kacamata untuk menyampaikan bahwa organisasi PGRI Dr. H. Teguh Sumarno adalah badan hukum yang sah sesuai putusan PTUN.
Sugiono menegaskan bahwa pengurus lama tidak akan direkrut karena tidak mendukung perjuangan Dr. H. Teguh Sumarno.
Sebelumnya, pengurus PGRI lama hanya melakukan kegiatan seremonial belaka seperti memperingati hari guru nasional dan agustusan. Oleh karena itu, uang iuran guru harus dipertanggungjawabkan dengan baik.
PD PGRI Bondowoso juga akan bekerja sama dengan LKBH Merah Putih Bondowoso untuk mendampingi guru yang terlibat masalah hukum.
Guru yang terkena masalah hukum harus didampingi oleh PGRI agar bisa fokus dalam mengajar.