Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, menyatakan bahwa dua periode Presiden Jokowi telah mengalami kemajuan di berbagai bidang. Namun, ada sejumlah pihak yang iri hati dan mencoba menyerang Jokowi dengan berbagai cara.
Menurut Kanjeng Pangeran Norman, ada orang yang merasa sakit hati melihat kesuksesan Pak Jokowi selama dua periode, sehingga mereka menyerang pribadi dan keluarganya dengan berbagai isu negatif. Kritik terhadap keluarga Jokowi di akhir masa jabatan dianggap wajar, namun isu-isu tersebut diproduksi dan diperbesar untuk mengacaukan keadaan.
Ada kelompok yang sakit hati dan berusaha menyerang pribadi Jokowi dan keluarganya dengan berbagai isu, mulai dari jet pribadi Kaesang hingga Fufufafa. Kanjeng Norman menegaskan bahwa serangan tersebut akan berakhir setelah Jokowi lengser.
Meskipun demikian, Kanjeng Norman yakin bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan berjalan lancar. Ia juga meyakini bahwa aksi-aksi unjuk rasa tidak akan mempengaruhi proses transisi kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo.
Kanjeng Norman menegaskan bahwa aparat keamanan, terutama TNI dan Polri, telah memitigasi situasi dan akan menjaga stabilitas nasional. Aksi yang mengancam keamanan dianggap tidak sesuai dengan kehendak rakyat Indonesia, dan bukan merupakan ciri dari negara yang beradab.
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum, dan aksi yang mengganggu keamanan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang beradab. Sebagai penutup, Kanjeng Norman menyatakan bahwa jika ada yang mencoba menggagalkan proses pelantikan, maka akan berhadapan dengan rakyat, karena mayoritas partai politik telah mendukung Prabowo-Gibran.