Kontrasepsi vasektomi untuk pria masih kurang populer dibandingkan dengan kontrasepsi untuk wanita. Salah satu alasan utamanya adalah karena adanya ketakutan bahwa vasektomi akan memengaruhi kemampuan ereksi dan ejakulasi setelah tindakan tersebut.
Menurut Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso, anggapan ini adalah salah. Menurutnya, vasektomi tidak akan memengaruhi kemampuan seksual pria.
Selain dari anggapan yang salah, jumlah vasektomi yang lebih sedikit daripada kontrasepsi untuk wanita juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang fungsi vasektomi.
Karena alasan tersebut, penting untuk terus melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) mengenai kontrasepsi vasektomi. Di Jawa Tengah, sudah ada kelompok akseptor laki-laki yang bernama Lanang Sejati yang melakukan KIE sendiri.
Selain itu, peran kader juga sangat penting dalam menyebarkan informasi tentang vasektomi kepada masyarakat. Dengan adanya KIE yang terus dilakukan, diharapkan pemahaman dan penerimaan terhadap vasektomi sebagai metode kontrasepsi akan semakin meningkat.