Banyak dari kita merencanakan perjalanan jauh-jauh hari entah itu untuk liburan atau berkumpul bersama keluarga, termasuk memesan pesawat jauh-jauh hari. Namun, tak ada yang tahu kapan sakit akan melanda termasuk pilek atau flu.
Meski gejala pilek saat naik pesawat terkontrol, Profesor William Schaffner dari Vanderbilt University School of Medicine Amerika Serikat mengingatkan bahwa bisa saja perjalanan di udara tersebut tidak nyaman.
“Jika Anda menderita alergi atau infeksi virus seperti common cold (pilek), maka selaput lendir Anda akan meradang dan bengkak,” kata William Schaffner.
Lebih lanjut, William menjelaskan bahwa pembengkakan itu menyumbat saluran Eustachius yakni saluran yang menghubungkan telinga bagian dalam dengan bagian belakang tenggorokan. Dalam situasi normal, saluran ini membantu menyamakan tekanan antara telinga bagian dalam dan dunia luar. Namun, ketika saluran itu tersumbat, maka telinga Anda akan lebih sulit untuk beradaptasi.
“Saat pesawat lepas landas membuat tekanan udara di kabin turun maka tekanan yang lebih tinggi di dalam telinga bagian dalam terdorong keluar, tetapi sulit untuk menyamakan dengan tekanan yang lebih rendah di kabin pesawat,” kata William mengutip CN Traveler.
Dengan kondisi tersebut maka perjalanan di udara bisa membuat telinga terasa sakit seperti disampaikan Jeffrey Linder, seorang dokter Brigham and Women’s Hospital di Boston.
Bisa saja hal berikut terjadi kata Linder:
– Telinga tersumbat
– Kehilangan pendengaran selama beberapa hari
– Nyeri telinga
– Pendarahan atau bahkan gendang telinga pecah (dalam kasus ekstrem)