Saturday, September 21, 2024
HomeBeritaPaguyuban Pengrajin Tahu Meminta Solusi ke Ketua DPD RI karena Tidak Memiliki...

Paguyuban Pengrajin Tahu Meminta Solusi ke Ketua DPD RI karena Tidak Memiliki Pengolahan Limbah

KABAR DPR – Masalah pengolahan limbah masih menjadi kendala bagi para pengrajin tahu yang tergabung dalam Paguyuban Pengrajin Tahu Jombang. Mereka telah mengadukan masalah ini kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang sedang melakukan kegiatan reses. Harapan mereka adalah mendapat solusi atas masalah yang selama ini dihadapi.

“Hingga saat ini, para pengrajin tahu di Jombang belum menemukan solusi terkait pengolahan limbah, khususnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu. Mereka ingin usaha mereka berjalan lancar tanpa ada hambatan,” kata HM Syarif Hidayatullah yang memfasilitasi aspirasi Paguyuban Pengrajin Tahu Jombang kepada Ketua DPD RI, Minggu (24/12/2023).

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang yang akrab disapa Gus Sentot menjelaskan bahwa ada 87 pengrajin tahu yang memiliki keluhan tersebut. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan 100 ton kedelai setiap bulannya belum memiliki solusi. Hal tersebut selalu menjadi masalah bagi mereka.

“Paguyuban siap menyediakan lahan untuk pengolahan limbah. Namun, untuk pembiayaan pengolahan limbah membutuhkan biaya besar. Maka, mereka membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Hal ini yang diharapkan dapat diperjuangkan oleh Pak LaNyalla,” ungkap Gus Sentot.

Gus Sentot menyatakan bahwa limbah menjadi kendala krusial yang dialami oleh pengrajin tahu. Mereka seringkali berurusan dengan hukum karena masalah limbah yang belum ditangani dengan baik.

“Harapan mereka adalah difasilitasi, sehingga mereka dapat tenang dalam berusaha dan tidak selalu terlibat dengan masalah hukum,” ujar Gus Sentot.

Selain persoalan pengelolaan limbah, Gus Sentot juga menjelaskan bahwa kendala lain yang dihadapi oleh para pengrajin tahu adalah ketersediaan bahan baku.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPD RI bergerak cepat berupaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para pengrajin tahu.

“Saya langsung mengutus Komite I dan II di DPD RI untuk menyelesaikan masalah ini. Menurut saya, masalah ini perlu mendapat perhatian khusus kita, terutama industri tahu di Jombang sangat potensial sebagai penghasil PAD (Pendapatan Asli Daerah),” kata LaNyalla.

LaNyalla juga meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) baik di Kabupaten Jombang maupun di Jawa Timur untuk turut serta membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi para pengrajin tahu.

Pun halnya dengan keluhan warga di Bandar Kedungmulyo, Senator asal Jawa Timur itu meminta BNPB dan dinas PUPR, terutama Subdin Daerah Aliran Sungai segera melakukan pembersihan lumpur akibat banjir. Di sisi lain, perlu dicari solusi agar daerah tersebut bebas dari banjir tahunan.

RELATED ARTICLES

Berita populer