Rabu, 3 Juli 2024 – 05:39 WIB
VIVA – Banyak orang masih memiliki stok daging kurban setelah Idul Adha yang lalu. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengolah daging kurban menjadi hidangan lezat untuk dinikmati.
Baca Juga :
Tips Manis Dapatkan Saldo Dana Gratis dengan Cara Legit dan Mudah
Namun, bagi beberapa orang mungkin sulit untuk mengolah daging kurban dengan benar. Jika salah dalam mengolah, tekstur daging akan menjadi keras bahkan terasa alot saat dimakan.
Lantas, bagaimana cara mengolah daging kurban agar terasa empuk dan lembut saat dimakan?
Baca Juga :
Kejebak Macet Dua Hari di Sulawesi, Ratusan Ayam Diangkut Truk Mati lalu Dibuang ke Jurang
Chef Yuda Bustara yang baru saja berkolaborasi dengan Holycow dalam menciptakan menu baru yaitu Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce memberikan tips dan saran dalam mengolah daging kurban dengan benar.
Baca Juga :
Viral Aksi DJ Sunny Wijaya Makan Daging Kambing Mentah Berujung Kecaman Warganet
“Daging jenisnya bervariasi, begitu juga teksturnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui asal dagingnya, apakah impor atau lokal, serta cara memasaknya,” ujarnya di daerah Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024.
Yuda Bustara menjelaskan bahwa mengolah daging impor dan daging lokal memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam mengolah daging lokal, seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan tekstur yang empuk.
“Jika kita menggunakan daging impor, seperti grass fed dari Australia, biasanya sudah empuk. Namun, jika menggunakan daging lokal, proses memasaknya mungkin lebih lama atau harus direbus lebih lama,” katanya.
Ia memberikan contoh dengan hidangan dendeng yang memerlukan waktu yang lama untuk dipersiapkan. Dendeng harus melalui serangkaian proses panjang agar dagingnya tidak terasa keras lagi.
“Mengapa daging lokal memerlukan proses lebih banyak? Misalnya, untuk dendeng, harus direbus, dikeringkan, digeprek, kemudian dikeringkan lagi hingga tekstur dagingnya hilang karena daging lokal biasanya lebih keras dan orang Indonesia suka menggunakan proses yang lebih panjang,” jelasnya.
Oleh karena itu, Chef Yuda Bustara menekankan pentingnya mengolah daging kurban dengan benar agar empuk dan tidak keras saat dimakan dengan memasaknya dalam waktu yang lebih lama.
“Intinya, cara terbaik dan termudah untuk memproses daging lokal sesuai selera, menurut saya, adalah dengan memasaknya dalam waktu yang cukup lama agar empuk,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Yuda Bustara menjelaskan bahwa mengolah daging impor dan daging lokal memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam mengolah daging lokal, seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan tekstur yang empuk.