KABAR DPR – Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan, menegaskan bahwa makna jihad yang dilakukan oleh para santri saat ini bukanlah mengangkat senjata, tetapi melayani masyarakat dan bangsa secara luas.
Oleh karena itu, menurutnya, momentum Hari Santri bukan hanya seremoni semata, melainkan juga dijadikan sebagai upaya untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
“Konsep ‘jihad’ para santri merupakan sebuah perjuangan yang mencakup berbagai aspek. Jihad para santri melibatkan usaha keras dalam memperoleh ilmu, memperkuat moralitas, dan memberikan kontribusi positif bagi kemanusiaan,” kata Heri Gunawan atau Hergun di Jakarta, pada hari Senin.
Anggota Komisi II DPR RI tersebut juga memberikan penghormatan khusus kepada pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional yang telah mendalam dalam budaya Indonesia.
Menurutnya, pesantren bukan hanya tempat di mana para santri memperoleh pengetahuan agama, tetapi juga tempat di mana mereka mengalami pembentukan karakter yang kuat.
“Pesantren adalah lembaga yang mencetak kader-kader unggul yang siap untuk membela agama, bangsa, dan negara,” ujar politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Oleh karena itu, Hergun mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah untuk memberikan dukungan dan apresiasi yang tinggi kepada para santri yang menjalani jihad mereka demi kemajuan negara.
Menurut Hergun, semangat para santri untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa merupakan inspirasi yang kuat dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.
Sebagai bangsa yang menghargai peran dan kontribusi para santri, Hari Santri bukan hanya saat untuk memperingati, tetapi juga waktu untuk merenung dan memperkuat tekad untuk terus berperan aktif dalam memajukan negara.
Hergun berharap semangat “Jihad Santri Jayakan Negeri” terus berkobar di hati setiap santri dan seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya bersama membangun negeri yang lebih baik dan berkeadilan.