Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa partainya tidak akan membatasi diri setelah Pemilu 2024. Menurutnya, PKS akan terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan semua komponen bangsa dan kekuatan politik untuk mencapai tujuan nasional dalam berbangsa dan bernegara.
“Kami tidak akan membatasi diri untuk bekerja sama dengan siapapun. Karena membangun bangsa dan negara membutuhkan kerja sama yang kuat,” kata Jazuli pada Senin (29/4/2024).
Ia menekankan bahwa kompetisi hanya terjadi saat pemilu, di mana gagasan-gagasan bersaing. Namun setelah pemilu selesai, tujuan utamanya tetap sama, yaitu membangun bangsa.
Jazuli juga menyatakan bahwa pilihan untuk bergabung dalam koalisi atau menjadi oposisi setelah pemilu hanyalah masalah teknis. Keputusan resmi PKS akan ditentukan melalui musyawarah Majelis Syura dan DPTP.
“Keputusan soal koalisi atau oposisi bukanlah keputusan pribadi, tapi melalui musyawarah Majelis Syura dan DPTP. Dan keputusannya akan dinamis sesuai dengan kemaslahatan rakyat,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa PKS akan mengumumkan posisinya saat waktunya tiba, yang kemungkinan akan dilakukan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden pada bulan Oktober.
Jazuli juga menyatakan bahwa komunikasi antara PKS dengan partai politik lain untuk kerja sama di eksekutif maupun legislatif berjalan lancar. Hubungan dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, juga baik dan sudah terjalin lama.
“PKS memiliki pengalaman 10 tahun dalam koalisi pada masa pemerintahan Pak SBY dan 10 tahun di oposisi saat pemerintahan Pak Jokowi. Kami siap menjadi oposisi atau koalisi, tergantung dari dinamika yang ada,” tambahnya.