Arsenal pada musim lalu menjadi salah satu contoh ketimpangan dalam sistem yang ada. Meskipun finis di peringkat ketiga dalam tahap Liga, mereka harus bermain leg kedua semifinal di kandang Paris Saint-Germain (PSG) yang berada di peringkat ke-15. Dalam sistem baru, Arsenal masih tidak diuntungkan karena PSG sebelumnya sudah mengalahkan Liverpool (peringkat 1) di babak 16 besar, sehingga mereka otomatis mengambil alih hak tuan rumah yang seharusnya dimiliki Liverpool. Keputusan UEFA ini memunculkan pertanyaan tentang konsistensi sistem peringkat unggulan. Tim yang finis di peringkat tiga atau empat dipastikan tidak akan bermain di kandang pada leg kedua semifinal, meskipun mereka mungkin memiliki performa yang lebih baik dari lawan. Sebaliknya, tim-tim di peringkat 7 hingga 24 berpeluang mendapatkan hak tuan rumah jika mereka berhasil mengalahkan unggulan.