Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya telah menggetarkan banyak hati. Cerita menyedihkan datang dari Eko Toniansyah (17), yang berhasil selamat setelah terombang-ambing di laut sambil memegang jasad almarhum ayahnya. Eko Toniansyah bersama ayahnya, Eko Satriyo (51), adalah penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam.
Kisahnya menggugah perasaan banyak orang karena Eko dan ayahnya sempat berjuang untuk bertahan hidup setelah kapal ditabrak ombak. Meskipun Eko berhasil selamat, namun ia harus kehilangan ayahnya dalam kejadian tragis tersebut. Sang ibu, Misatun Altuniyah, menceritakan dengan sedih kronologi peristiwa tersebut, di mana suaminya bekerja sebagai sopir truk tronton dan anaknya baru saja menjadi kernet.
Perjalanan mereka pada Rabu malam itu sangat singkat, namun tiba-tiba sebuah bencana ombak tinggi datang menyerang. Dalam waktu singkat, kapal terbalik dan tenggelam, meninggalkan Eko dan ayahnya dalam kondisi yang mengharukan. Misatun menceritakan dengan tangis yang tak tertahankan, bahwa pesan terakhir dari suaminya sebelum peristiwa tragis itu terjadi sangatlah menyentuh hati. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kehidupan adalah anugerah yang perlu dihargai setiap detiknya.