Thursday, July 10, 2025
HomeprabowoPrabowo and MBS: A New Era of Economic Partnership

Prabowo and MBS: A New Era of Economic Partnership

Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Putra Mahkota serta Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) telah memastikan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis yang meliputi energi, ekonomi digital, dan investasi hijau. Pertemuan resmi antara keduanya berlangsung di Istana Al-Salam di Jeddah pada hari Rabu (2 Juli) dengan penuh saling menghormati dan kedamaian. Kedua pemimpin menggelar pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tinggi Arab Saudi-Indonesia guna merumuskan tata kelola lembaga serta menyusun rencana jangka panjang untuk kerja sama strategis.

Kedua belah pihak setuju untuk mendalami kerja sama investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, layanan keuangan, pengembangan industri hulu, logistik, pariwisata, dan teknologi hijau. Mereka juga berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, berbagi pengetahuan, mengadakan forum investasi secara berkala, serta merancang rencana bersama untuk mengoptimalkan aliran investasi, memberikan insentif, dan mengatasi hambatan regulasi. Selain itu, para pemimpin juga bersepakat untuk mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) guna meningkatkan volume perdagangan dan arus investasi.

Dalam kerja sama bidang energi, Indonesia mengakui peran vital Arab Saudi dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan menekankan pentingnya memastikan pasokan energi untuk semua kebutuhan. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam bidang minyak mentah dan produk olahannya, pengembangan rantai pasok energi terintegrasi, kerja sama antara perusahaan energi nasional, pembangkit listrik, efisiensi energi, konservasi energi, kebijakan iklim internasional, dan sumber daya mineral. Arab Saudi dan Indonesia juga telah menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara entitas bisnis kedua negara, dengan total nilai sekitar $27 miliar atau sekitar IDR 437,8 triliun—mencerminkan minat yang kuat dari sektor swasta dalam mendukung arah baru kemitraan ekonomi ini.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer