Eliminasi malaria masih menjadi tantangan besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Upaya pencegahan terus dilakukan, namun nyamuk pembawa penyakit ini tidak terbatas oleh batas wilayah. Direktur Eksekutif Global Fund, Peter Sands, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination ke-9 di Bali. Sands menekankan bahwa penyebaran malaria perlu ditangani dengan pendekatan lintas negara, karena nyamuk pembawa penyakit tidak mengenal batas administrasi atau wilayah negara.
Negara kepulauan seperti Indonesia, dengan luas wilayah yang besar dan beragam geografis, menghadapi tantangan unik dalam eliminasi malaria. Selain memiliki berbagai daerah endemis, Indonesia juga berbagi daratan dengan negara tetangga seperti Papua Nugini dan negara-negara Pasifik lainnya. Peter Sands menyebut Indonesia sebagai contoh sukses dalam upaya eliminasi malaria yang terintegrasi dan berkelanjutan. Meskipun masih ada wilayah yang belum bebas malaria, banyak provinsi di Indonesia telah mencapai eliminasi dan menjadi model bagi negara lain di kawasan.
Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya eliminasi malaria di Asia Pasifik. Mobilitas manusia dan keberagaman ekosistem membuat pentingnya kerjasama lintas negara dalam memerangi penyakit ini. Nyamuk pembawa parasit malaria dapat dengan mudah menyebar tanpa mengenal batas wilayah, sehingga kerjasama regional sangat penting dalam upaya eliminasi penyakit mematikan ini.