Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menekankan pentingnya pengelolaan sampah dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Maramis. Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo mengusung tema “Gerak Asyik” atau Gerakan Ayo Masyarakat Kurangi Sampah Plastik. Aminuddin mengungkapkan bahwa warga Kota Probolinggo menghasilkan sekitar 65 ton sampah per hari, namun dengan penggunaan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel), diharapkan jumlah sampah bisa dikurangi hingga mencapai 100 ton per hari.
Menurut Wali Kota, pengelolaan sampah adalah salah satu prioritas utama dalam visi misi kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota. Penerapan teknologi RDF akan mengubah sampah menjadi energi terbarukan yang dapat mengatasi masalah sampah di Kota Probolinggo. Aminuddin juga memberikan apresiasi terhadap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, sambil menekankan bahwa isu polusi plastik bukan hanya masalah lokal, namun juga global.
Dalam acara tersebut, Aminuddin mengumumkan program-program yang tengah berjalan, termasuk pemberian penghargaan kepada RW yang aktif dalam program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemerintah juga memberikan bantuan kendaraan operasional seperti Tosa untuk membantu pengelolaan sampah di tingkat kelurahan. Pemkot Probolinggo berkomitmen untuk menjadikan kota tersebut bersih dari sampah dengan melibatkan semua elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Festival tersebut bukan hanya sekadar acara untuk menyampaikan pesan tentang pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai tindakan nyata pemerintah kota dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Pemkot Probolinggo juga akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengolahan sampah berbasis teknologi RDF. Seluruh upaya ini dilakukan agar Probolinggo menjadi kota yang bersolek dan ramah lingkungan.