Askab PSSI Sidoarjo akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru dalam waktu dekat. Namun, proses menuju KLB tersebut mengalami hambatan setelah lima calon pengurus dicoret dari daftar tanpa penjelasan yang jelas. Keputusan tersebut menimbulkan keraguan tentang transparansi dan integritas proses pemilihan di Askab PSSI Sidoarjo.
Salah satu calon yang dicoret, Suyitno, menyatakan kekecewaannya karena namanya tiba-tiba dihapus dari daftar tanpa alasan yang jelas. Bersama empat calon lainnya yang juga mengalami hal serupa, mereka merasa tidak pernah diberikan kesempatan klarifikasi oleh pihak Komite Banding. Kejanggalan dalam proses pencoretan ini semakin memperburuk suasana seiring dengan proyeksi pelaksanaan KLB yang semakin dekat.
Respon atas ketidakjelasan ini, sejumlah voter Askab PSSI Sidoarjo menyuarakan mosi tidak percaya terhadap panitia dan Komite Banding KLB. Ibnu Hambal, salah satu voter yang menandatangani mosi tersebut, menegaskan agar pemilihan pengurus dilakukan secara adil untuk menjaga keharmonisan di kalangan klub sepak bola di Sidoarjo.
Namun, Ketua Komite Banding KLB Askab PSSI Sidoarjo, Agoes Soeseno, membela keputusan pencoretan lima calon pengurus dengan menyatakan bahwa hal tersebut didasarkan pada analisis mendalam terhadap dokumen administrasi yang diserahkan. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pengaduan dan keberatan dari sejumlah ketua SSB atau klub anggota Askab PSSI Sidoarjo.
Dengan kontroversi yang mengitarinya, pelaksanaan KLB Askab PSSI Sidoarjo sudah dipastikan akan berlangsung lebih cepat dari jadwal semula. Semua pihak berharap agar proses pemilihan ini berjalan dengan baik dan adil demi menjaga kepercayaan dan stabilitas di tubuh organisasi sepak bola tersebut.
