Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 13,71 Juta pada Maret 2025

Di tengah dinamika pasar global, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya penurunan transaksi aset kripto di Indonesia. Menurut OJK, hal ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat (AS) yang menggoyang pasar keuangan dunia. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menjelaskan bahwa indeks fear and greed dalam perdagangan kripto saat ini menunjukkan tren “fear”, menandakan banyak investor lebih hati-hati dalam bertransaksi. Meskipun Bitcoin, aset kripto terbesar, tidak mengalami penurunan drastis seperti aset-aset keuangan lainnya, Hasan tetap menganggap investasi kripto sebagai pilihan yang relatif lebih aman. Dia juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan industri ini, dengan melihat pertumbuhan jumlah pengguna aset kripto yang cukup signifikan. Hasan berharap adopsi yang terus meningkat ini akan berlanjut dengan signifikan, mendorong masuknya investor baru ke pasar tersebut.

Source link