Dilaporkan oleh Liputan6.com, terjadi peningkatan pencurian dana hingga USD 45 juta (Rp741,6 miliar) dari para pengguna Coinbase dalam skema penipuan rekayasa sosial selama seminggu. Analis onchain ZackXBT telah mengidentifikasi bahwa angka kerugian ini merupakan bagian dari serangkaian penipuan rekayasa sosial yang menargetkan pengguna Coinbase. Menariknya, ZackXBT juga menyatakan bahwa tidak ada bursa besar lain yang mengalami masalah serupa dengan Coinbase. Total jumlah dana yang hilang akibat penipuan rekayasa sosial bagi pengguna Coinbase bahkan telah mencapai USD 330 juta per tahun.
Pada tahun 2024, beberapa pengguna Coinbase dilaporkan menjadi korban penipu yang menyamar sebagai tim pendukung bursa. Mereka diduga berhasil mencuri USD 1,7 juta dari salah seorang pengguna. Sementara itu, FBI telah mengeluarkan peringatan mengenai aktivitas penipuan yang mengatasnamakan bursa kripto untuk mencuri dana serta data sensitif pengguna pada bulan Agustus 2025. Peringatan ini juga diperluas pada bulan September 2024 dengan menyoroti penipuan berupa tawaran pekerjaan palsu yang menargetkan pengguna kripto. Menurut FBI, kelompok peretas yang berhubungan dengan Korea Utara akan meminta korban untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya dengan menyamarinya sebagai tes pekerjaan, lamaran pekerjaan, dan informasi investasi.
