Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah memulai program pendidikan karakter ala militer untuk menangani siswa yang memiliki tingkah laku nakal. Program ini dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta dimulai pada 2 Mei 2025, di Barak Resimen 1 Sthira Yudha dengan melibatkan 39 siswa.
Program Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan yang digulirkan Gubernur Dedi Mulyadi diperuntukkan bagi siswa yang terlibat dalam tindakan kriminal dan orangtuanya tidak mampu untuk mendidik. Namun, para ahli psikologi seperti Madasaina Putri, M.Psi dari PION Clinician, mengingatkan bahwa pendekatan militeristik bisa berisiko serius terhadap identitas dan kesehatan mental remaja dalam jangka panjang. Setiap remaja memiliki latar belakang dan kepribadian yang berbeda, sehingga pendekatan keras dan penuh tekanan seperti di barak militer tidak selalu tepat dan bisa memicu masalah lebih lanjut seperti gangguan kecemasan.
Pendekatan ini juga dapat membuat remaja dengan perilaku oposisional semakin sulit diarahkan dan lebih menantang, bukan malah membantu untuk berubah menjadi lebih baik. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda dan pendekatan harus disesuaikan dengan kondisi mereka.Â