Raphinha mengalami perjalanan yang penuh perjuangan selama berada di Barcelona. Direkrut pada 2022 di tengah krisis keuangan klub, Raphinha menghadapi berbagai tantangan mulai dari kerja keras hingga kecemerlangan, namun juga ketidakkonsistenan. Meskipun berhasil mencetak 10 gol pada musim debutnya dan membantu Barcelona meraih gelar La Liga, musim terakhir membawa stagnasi bagi pemain dan klub. Meskipun kembali mencetak 10 gol, Raphinha harus bersaing ketat dengan pemain muda berbakat seperti Lamine Yamal.
Raphinha diperkirakan akan meninggalkan Barcelona karena minat dari klub-klub Liga Inggris dan Arab Saudi, terutama setelah Barcelona membidik Nico Williams dari Athletic Bilbao sebagai penggantinya. Namun, kedatangan Flick mengubah arah cerita tersebut. Flick berhasil meyakinkan Raphinha untuk bertahan dan menempatkannya kembali di posisi sayap kiri, memberikan kesempatan bagi pemain untuk berkembang sepenuhnya.
Gaya pelatihan yang keras dari Flick sesuai dengan semangat kerja keras yang dimiliki oleh Raphinha, dan kolaborasi ini terbukti berhasil. Flick memuji kepemimpinan dan ketahanan mental Raphinha, yang ia sebut sebagai contoh positif bagi tim. Dengan adanya dukungan dan kepercayaan dari Flick, Raphinha semakin menunjukkan potensi terbaiknya di Barcelona.
