Prolonged fasting memiliki risiko terbesar dalam bentuk regain atau efek yoyo, di mana berat badan bisa meningkat kembali setelah diet. Menurut dr. Mul, tubuh akan cepat beradaptasi dan berat badan bisa kembali naik bahkan melebihi sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode diet yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang dan juga memperhatikan risiko dehidrasi.
Prolonged fasting tidak hanya menyebabkan tubuh kekurangan cairan, tetapi juga elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Gejala dehidrasi yang mungkin timbul termasuk rasa lemas, pusing, mata berkunang-kunang, dan penurunan kesadaran pada kasus yang lebih serius. Sebagai langkah pencegahan, penting untuk tetap terhidrasi dan memperhatikan asupan elektrolit selama menjalani prolonged fasting.