Pembangunan bangsa dimulai dari keluarga yang sehat dan sejahtera serta memperhatikan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR). Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menekankan hal ini saat mencanangkan Pelayanan KB Serentak dalam HUT Ikatan Bidan Indonesia ke-74. Pelayanan KB serentak untuk 1 juta akseptor di seluruh Indonesia dilakukan untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB) serta mencegah stunting.
Program Keluarga Berencana (KB) tidak hanya tentang pengaturan kelahiran tetapi juga tentang menekan risiko kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting. KB menjadi instrumen penting untuk menciptakan keluarga yang siap merawat anak dengan baik. Perencanaan keluarga yang baik akan menekan risiko kehamilan tidak diinginkan, kehamilan usia terlalu muda atau tua, dan jarak kelahiran yang terlalu rapat. Program KB mengajarkan pentingnya perencanaan keluarga dengan mencegah ’empat terlalu’ dan kehamilan yang tidak direncanakan demi kelahiran anak dalam cinta dan kesiapan.