Monday, May 12, 2025
HomeKesehatanJangan Panik: Cara Mengatasi Makanan Basi

Jangan Panik: Cara Mengatasi Makanan Basi

Mengonsumsi makanan yang mencurigakan atau basi memang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro, menyarankan untuk tidak panik jika mengalami hal tersebut. Namun, penting bagi individu untuk segera mengamati gejala keracunan makanan yang muncul seperti muntah, diare lebih dari tiga kali sehari, atau demam. Jika gejala tersebut muncul, segera mencari pertolongan medis untuk penanganan yang tepat.

Leiyla juga menekankan pentingnya memperbanyak asupan cairan saat mengalami keracunan makanan. Mengonsumsi probiotik seperti yogurt, kefir, atau suplemen juga direkomendasikan untuk menyeimbangkan mikrobiota usus yang mungkin terganggu akibat paparan patogen dari makanan basi. Jika gejala tidak membaik dalam waktu 24 jam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lanjutan.

Untuk mengenali ciri makanan basi sebelum terlambat, Leiyla menyarankan untuk memperhatikan aroma makanan sebelum dikonsumsi. Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat dapat mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya meliputi bau asam, berlendir, atau munculnya jamur. Produk hewani seperti daging, ikan, dan susu juga rentan mengalami kerusakan. Daging dan ikan yang mulai membusuk biasanya menimbulkan bau amis yang menyengat, tampak kehijauan, dan berlendir, sementara susu basi bisa menggumpal dan mengeluarkan bau asam tajam. Untuk sayur dan buah yang busuk, ciri-cirinya adalah layu, lembek, berlendir, dan timbul jamur. Meningkatkan kesadaran akan ciri makanan basi dapat membantu mencegah keracunan makanan dan menjaga kesehatan kita dengan lebih baik.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer