Tokocrypto memberikan respons positif terhadap evaluasi yang sedang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Exchange Traded Fund (ETF) kripto sebagai instrumen investasi baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka melihat langkah ini sebagai peluang penting dalam memperluas penerimaan aset kripto di kalangan investor yang lebih tradisional. Dengan adanya ETF kripto, investor dapat mengakses aset digital tanpa harus secara langsung memiliki atau menyimpannya, yang diharapkan dapat menghubungkan antara pasar modal konvensional dengan ekosistem aset digital yang sedang berkembang.
Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, menganggap inisiatif OJK sebagai bagian dari upaya untuk membuka pasar keuangan yang lebih modern dan inklusif. Menurutnya, regulasi yang responsif akan mendorong inovasi di sektor aset kripto sambil memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor. Wan Iqbal juga menyoroti potensi ETF kripto untuk memperkuat legitimasi aset digital di Indonesia dan memberikan alternatif diversifikasi portofolio bagi para investor.
Dengan adanya mekanisme yang diatur, ETF kripto diharapkan dapat menarik minat investor institusional yang sebelumnya ragu untuk berinvestasi langsung pada aset kripto. Ini dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mengurangi volatilitas, menciptakan lingkungan investasi yang lebih stabil dan dipercaya. Namun, tetap diingat bahwa setiap keputusan investasi merupakan tanggung jawab pembaca dan perlu melalui kajian serta analisis yang matang sebelum melakukan transaksi. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
