Prosesi adat Seba Baduy 2025 berlangsung meriah dan penuh khidmat di Pendopo Provinsi Banten, Sabtu (3/5). Sebanyak 1.769 warga Baduy, baik dari kelompok Baduy Dalam maupun Baduy Luar, berjalan kaki dari wilayah adat mereka untuk menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah sebagai simbol kesetiaan dan pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Acara tahunan ini menjadi sorotan internasional dengan kehadiran 19 duta besar dari negara sahabat serta pejabat lintas kementerian, menggarisbawahi daya tarik kearifan lokal Indonesia di mata dunia.
Penjabat Gubernur Banten, Andra Soni, menyambut kedatangan rombongan Baduy di pendopo dengan apresiasi akan makna harapan Seba sebagai wujud hubungan harmonis antara masyarakat adat dan pemerintah daerah. Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menegaskan peran pemerintah daerah dalam mendukung prosesi adat Suku Baduy, sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi dan pesan moral tentang pentingnya menjaga alam.
Amir juga menyampaikan pesan dari tokoh adat Baduy, Saidi, bahwa Seba Baduy adalah tuntunan untuk seluruh pihak, bukan sekadar acara hiburan. Masyarakat Baduy mengajak semua untuk meneladani kehidupan mereka yang menjaga alam dengan setia, memberikan pelajaran berharga untuk dijaga bersama. Dengan dukungan pemerintah dan perhatian dunia internasional, Seba Baduy 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi budaya tetapi juga pengingat penting akan perlunya pelestarian lingkungan di era modernisasi.
