Brasil sedang menghadapi masalah identitas nasional yang menarik perhatian, yang tidak disebabkan oleh resesi atau krisis politik, melainkan oleh warna jersey tim sepak bola mereka. Kabar mengenai rencana Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) untuk mengganti jersey tandang biru yang legendaris dengan warna merah untuk Piala Dunia 2026 telah menimbulkan kehebohan di negara dengan budaya sepak bola yang kental.
Warna merah di kancah sepak bola Brasil sungguh sebuah hal yang tak lazim. Persoalan ini telah melebihi batas strategi permainan di lapangan, melainkan memasuki ranah politik sesungguhnya. Bagi mereka yang menganut paham konservatif garis keras, warna merah tidak sekadar sebagai sebuah warna biasa. Warna ini langsung dihubungkan dengan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, Partai Pekerja (PT), dan gerakan Petani Tanpa Tanah (MST).
Suara protes terdengar nyaring di antara kelompok tersebut. “Jersey tim nasional kita tidak akan pernah berwarna merah—dan negara kita juga tidak!” tegas Romeu Zema, Gubernur Negara Bagian Minas Gerais, dalam upaya mengumpulkan dukungan politik. Hal ini menjadikan kontroversi pergantian warna jersey tim nasional Brasil sebagai isu yang menarik perhatian tidak hanya bagi pecinta sepak bola, namun juga bagi masyarakat luas.
