Program pendidikan semi militer untuk pelajar yang terlibat kenakalan remaja resmi dimulai hari ini, 2 Mei 2025, di Jawa Barat. Kebijakan ini ditetapkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Program ini merupakan pendidikan karakter yang akan dilaksanakan di wilayah-wilayah rawan dengan kerjasama TNI dan Polri.
Peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orangtua siswa, fokus pada siswa sulit dibina atau terlibat dalam pergaulan bebas atau kriminal. Pendidikan intensif dilakukan selama enam hingga 12 bulan di barak militer dengan harapan bisa mengubah perilaku siswa menjadi lebih positif dan menghargai nilai disiplin.
Meskipun berniat baik, pendekatan ini dinilai kurang bijak secara psikologis. Menurut psikolog anak dan remaja Madasaina Putri, M.Psi dari PION, pendekatan otoriter tidak direkomendasikan dalam mendampingi tumbuh kembang anak dan remaja. Langkah ini dapat membahayakan kondisi mental remaja jika dijadikan sebagai hukuman.