Di era digital saat ini, kebiasaan membaca buku mulai tergeser oleh aktivitas scrolling di media sosial. Namun, penting untuk diingat bahwa membaca buku tetap memberikan manfaat yang sangat berharga, terutama bagi kesehatan mental dan perkembangan diri seseorang. Dalam menghadapi tahun 2025, penting bagi kita untuk lebih banyak meluangkan waktu membaca buku dan mengalami manfaatnya yang luar biasa.
Membaca buku memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan. Aktivitas membaca secara teratur dapat membantu memperpanjang usia, menurunkan risiko penurunan fungsi kognitif, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, dan banyak manfaat lainnya. Yang terpenting, manfaat dari membaca tidak tergantung pada jenis buku yang dibaca, namun pada proses membaca itu sendiri.
Salah satu kelebihan membaca adalah kemudahannya diakses. Tidak dibutuhkan peralatan khusus selain bahan bacaan itu sendiri. Di manapun kita berada, baik itu di dalam ruangan, luar ruangan, atau di rumah, kita dapat menikmati waktu membaca tanpa adanya hambatan.
Menurut Verywell Health, ada enam manfaat utama dari membaca buku. Salah satunya adalah penemuan bahwa pembaca buku cenderung hidup lebih lama. Studi dari Universitas Yale menunjukkan bahwa membaca buku dapat mengurangi risiko kematian hingga 20%. Lebih menariknya lagi, tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi ditemukan pada mereka yang gemar membaca buku daripada mereka yang hanya membaca majalah atau koran.
Dari sini, jelas bahwa membaca adalah suatu investasi bagi kesehatan jangka panjang kita. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dominasi media sosial, penting bagi kita untuk tetap memprioritaskan kegiatan membaca buku guna menjaga kesehatan mental dan fisik kita. Jadi, mari kita semua mulai merenungkan dan meluangkan waktu lebih untuk membaca buku demi kesejahteraan kita di masa depan.