Aksi sembarangan membuang sampah oleh warga, terutama di jalan-jalan utama, menimbulkan keprihatinan di masyarakat, termasuk Generasi Emas Nusantara Jawa Timur (GEN Jatim). Mereka melihat perilaku tersebut sebagai tanda bahaya bagi lingkungan, dan mengingatkan bahwa Sumenep bisa berubah menjadi destinasi sampah jika masyarakat tidak berubah. Koordinator Lapangan dari Gen Eco Action, Moh. Iskil el Fatih, sangat prihatin melihat entengnya masyarakat membuang sampah di tempat sembarangan padahal mereka tahu hal tersebut merupakan kesalahan. Menurutnya, kesadaran menjaga lingkungan semakin memudar, yang menjadi ironis ketika masyarakat pelaku pencemaran justru merasa sebagai korban ketika lingkungan mereka sudah tidak baik lagi.
Gen Eco Action merespons situasi tersebut dengan komitmen untuk turun ke lapangan dan melakukan berbagai aksi lingkungan seperti bersih-bersih, kampanye peduli sampah, dan edukasi masyarakat. Mereka juga berupaya mengubah pola pikir terhadap sampah dengan mengajak kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pemangku kebijakan. Tujuannya bukan hanya membersihkan sampah, melainkan juga membentuk kesadaran baru dan melibatkan masyarakat secara aktif. Iskil berharap gerakan ini bisa menjadi inspirasi perubahan sosial, dan bahwa edukasi menjadi kunci utama dalam setiap aksi yang mereka lakukan.
Iskil menegaskan bahwa waktu untuk perubahan semakin sempit, dan jika tidak ada tindakan nyata sekarang, prediksi buruk tentang Sumenep sebagai destinasi sampah bisa menjadi kenyataan. Dia mengajak semua pihak untuk tidak hanya melihat seruan mereka sebagai ancaman, tetapi sebagai peringatan untuk menyelamatkan masa depan Sumenep, karena dampaknya tidak hanya terasa pada lingkungan tetapi juga martabat kota dan warganya.