Pertanyaan besar muncul tentang apakah hasil pertandingan akan berbeda jika Muller bermain sejak awal. Penampilan singkatnya menimbulkan keraguan terhadap keputusan taktis Vincent Kompany. Muller, yang membawa DNA klub dan memahami setiap napas dalam seragam Bayern, disisihkan dalam pertandingan ikonik seperti ini, menimbulkan keraguan tidak hanya secara profesional tetapi juga emosional. Ia bukan hanya pemain veteran, melainkan warisan hidup dan simbol generasi emas Bayern Munchen. Duduk di bangku cadangan saat tim pemuncak klasemen Bundesliga membutuhkan kemenangan, lalu mencetak gol setelah diberi kesempatan, menjadi paradoks yang menyakitkan. Ketika perpisahan dengan Muller terjadi di akhir musim dengan penuh penyesalan, mungkin para petinggi Bayern Munchen perlu merenung tentang bagaimana melepas sosok-sosok simbolik yang telah membangun reputasi besar klub selama bertahun-tahun.