Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat (YPSM) Jember melakukan survei terhadap remaja di Kabupaten Jember dan menemukan bahwa dampak perubahan iklim mulai terasa bagi mereka. Meskipun mayoritas remaja menyadari isu perubahan iklim dan peduli terhadap lingkungan, partisipasi mereka dalam aksi nyata masih terbatas. Dari 169 responden, mayoritas perempuan dan laki-laki telah menyumbangkan kontribusi sederhana, seperti mengurangi penggunaan plastik. Namun, masih ada yang enggan berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Untuk meningkatkan partisipasi remaja dalam mengatasi perubahan iklim, YPSM Jember bekerja sama dengan YAPPIKA ActionAid menggelar diskusi Climate Justice Defender. Direktur YPSM Jember, Rizki Nurhaini, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam gerakan lingkungan. Melalui diskusi ini, diharapkan remaja tidak hanya sadar akan isu lingkungan, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menghadapinya. Diskusi melibatkan berbagai pihak, seperti akademisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan LSM yang peduli terhadap lingkungan.
Salah satu hasil diskusi adalah pembuatan modul edukasi berbasis pengalaman remaja untuk membimbing mereka dalam menemukan solusi untuk permasalahan lingkungan di sekitar mereka. Meskipun survei menunjukkan keterlibatan remaja masih rendah, YPSM Jember melihat peluang besar bagi kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ruang untuk generasi muda berperan aktif dalam gerakan lingkungan. Diharapkan inisiatif seperti ini dapat memungkinkan remaja Jember untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.