Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, baru-baru ini menghadiri panen padi di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Amran turut serta dalam panen secara simbolis menggunakan alsintan combine dan juga menyaksikan proses penjualan gabah dari petani ke Bulog. Harga gabah yang dijual sudah sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto, yakni Rp 6.500 per kilogram. Amran menyampaikan bahwa produksi padi di Indonesia mengalami peningkatan pada awal tahun 2025, yang berdampak positif pada kesejahteraan petani. Kenaikan produksi ini juga menjadi bukti efektifitas berbagai program pertanian yang telah diluncurkan Kementerian Pertanian sebelumnya, seperti program benih unggul yang mampu menghasilkan panen padi berkualitas tinggi.
Menanggapi peningkatan produksi padi, Amran menyatakan kegembiraannya dan mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Di tengah situasi negara-negara tetangga yang mengalami kesulitan beras dan bahkan darurat pangan, Indonesia patut bersyukur karena produktivitas hasil panen padi semakin meningkat. Amran juga menyoroti keadaan harga beras di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang yang mencapai angka yang tinggi. Dalam rangka mewujudkan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Merah Putih, Amran menegaskan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antarinstansi guna memperkuat swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam acara panen di Desa Sirnoboyo, turut hadir sejumlah pejabat tinggi, antara lain Wakil Menteri Pertanian, Wakil Menteri Perdagangan, Pangdam V/Brawijaya, KSP, Bupati Gresik, serta berbagai unsur Forkopimda dan Kepala OPD Pemkab Gresik.