AS Roma memiliki sejarah panjang dalam merekrut pemain Brasil yang sukses seperti Cafu, Aldair, dan Alisson. Namun, tidak semua pemain Brasil yang didatangkan oleh klub ini sukses. Fabio Junior adalah salah satu contohnya. Pada tahun 1998, saat berusia 20 tahun, ia pindah dari Cruzeiro ke Italia setelah AS Roma menebusnya dengan harga 13,8 juta euro. Meskipun di awal karirnya di Brasil ia menunjukkan performa yang menjanjikan, namun di Italia ia hanya mampu mencetak empat gol selama dua tahun berada di Roma.
Setelah meninggalkan AS Roma, Fabio Junior menghabiskan sisa karirnya sebagai pemain nomaden dengan bermain di berbagai negara seperti Jepang, UEA, dan Israel. Meskipun pada awalnya diharapkan akan menjadi bintang di klub Italia tersebut, Fabio Junior gagal menunjukkan potensinya dan akhirnya hanya menjadi salah satu rekrutan yang tidak berhasil bagi AS Roma.
Jadi, kesuksesan tidak selalu datang bagi setiap pemain yang ditransfer ke klub tertentu, dan Fabio Junior adalah contoh yang menunjukkan bahwa ada risiko pada setiap rekrutan pemain, termasuk di klub sebesar AS Roma. Menjadi pemain sepakbola tidak hanya tentang talenta dan kemampuan, tetapi juga tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan tim dan kondisi baru yang dihadapi setelah pindah ke klub baru.