Juventus menderita kekalahan telak 0-4 dari Atalanta di Allianz Stadium, Senin dini hari waktu Indonesia. Pertandingan ini mengungkapkan sejumlah kelemahan tim tuan rumah, dari kekurangan dalam serangan Atalanta hingga gangguan mentalitas tim. Kekalahan ini menjadi yang terburuk sejak tahun 1967 karena selisih empat gol atau lebih pertama kali terjadi di kandang Juventus. Meskipun Juventus menguasai bola dengan 63%, Atalanta lebih efektif dalam menciptakan peluang walaupun hanya memiliki 37% penguasaan bola. Dengan 19 tembakan dan 9 yang mengarah tepat ke gawang dari Atalanta, bandingkan dengan Juventus yang hanya memiliki 9 tembakan dan 2 tepat sasaran. Gol pertama dari penalti di menit ke-29 menjadi poin balik dalam pertandingan. Setelah gol tersebut, Juventus kesulitan menghadapi serangan balik cepat dari Atalanta dan keretakan dalam pertahanan serta mentalitas tim terlihat jelas. Pelatih Thiago Motta mengakui bahwa masalah mentalitas memainkan peran besar dalam kekalahan tersebut. Selain itu, kinerja serangan Juventus juga mengecewakan, minimnya kreativitas dan kesulitan dalam penyelesaian akhir menjadi hambatan dalam menciptakan peluang berbahaya. Kelemahan ini akan menjadi fokus utama untuk tim pelatih sebelum pertandingan berikutnya. Dengan kekalahan ini, Juventus semakin tertinggal dalam persaingan untuk merebut gelar juara Serie A.