Menjadi seorang ibu melibatkan banyak adaptasi dan perubahan. Mulai dari menyesuaikan diri dengan peran baru, menghadapi bayi yang sering membutuhkan perhatian ibu, hingga berat badan bayi yang mungkin belum naik sesuai harapan. Ditambah lagi dengan tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan di luar rumah bagi ibu yang bekerja, pergulatan ini bisa menimbulkan stres dan berdampak pada produksi ASI yang terhambat.
Ketika menghadapi kondisi seperti ini, konselor laktasi, dokter Patricia Sowita, memberikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, penting untuk mengingat kembali tujuan awal pemberian ASI. Setiap ibu memiliki alasan yang berbeda dalam memberikan ASI, sehingga penting untuk kembali pada tujuan tersebut dan mengumpulkan motivasi yang kuat.
Selanjutnya, dukungan dari orang terdekat, terutama dari suami, sangatlah penting bagi ibu yang sedang menyusui. Suami yang memberikan dukungan moral, fisik, dan finansial sangat berarti bagi istri yang sedang dalam proses menyusui. Dukungan suami dalam membantu tugas-tugas rumah tangga, menyediakan air dan makanan, serta memberikan perhatian saat istri menyusui bisa membuat proses menyusui menjadi lebih lancar dan menyenangkan.
Dengan mengingat kembali tujuan memberikan ASI dan mendapatkan dukungan yang cukup, ibu yang sedang menyusui dapat mengatasi stres yang mungkin menghambat produksi ASI. Dengan cara ini, proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan dan perkembangan si kecil.