Friday, March 21, 2025
HomeBeritaAnalisis Visi Besar Khofifah: Gebrakan atau Sekadar Jargon?

Analisis Visi Besar Khofifah: Gebrakan atau Sekadar Jargon?

Diskusi yang berjudul “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Peluang & Tantangan?” diselenggarakan oleh AyoJatim di RKTP Café Surabaya pada Jumat, 7 Maret 2025. Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak kembali dipercayakan untuk memimpin Jawa Timur dalam periode 2025-2030 dengan visi ambisius “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”. Visi ini bertujuan menjadikan provinsi tersebut sebagai pusat konektivitas dan perdagangan utama antara Indonesia barat dan timur.

Meskipun visi tersebut memiliki potensi besar, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang masih dalam proses pembangunan bisa menjadi hambatan bagi Jawa Timur. Kegagalan pembangunan IKN dapat mempertanyakan peran Jawa Timur sebagai gerbang perdagangan menuju Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Diskusi yang dihadiri oleh Dr. Harliantara, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), menyoroti perlunya merumuskan dengan jelas apakah Jawa Timur hanya akan menjadi penghubung ke IKN atau menguatkan posisinya sebagai pusat ekonomi Nusantara. Memastikan visi ini tidak kehilangan arah menjadi kunci penting dalam kedepannya.

Pendapat yang berbeda-beda hadir dalam diskusi tersebut. Beberapa pihak meragukan apakah visi tersebut hanyalah slogan politik atau memiliki strategi nyata. Namun, ada pula yang optimis dan meyakini bahwa Khofifah-Emil memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan visi tersebut. Sinergi antara pemerintah, partai politik, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan dapat menjadi pondasi dalam menjadikan Jawa Timur sebagai gerbang ekonomi Nusantara sesuai dengan visi yang digagas.

Periode kedua kepemimpinan Khofifah-Emil ini diharapkan dapat melanjutkan keberhasilan-keberhasilan di periode sebelumnya, meskipun dihadapkan pada pandemi Covid-19. Tantangan besar menanti apakah “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara” akan menjadi terobosan atau hanya menjadi proyek ambisius yang tidak terwujud. Semua akan terjawab dalam lima tahun ke depan.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer