Bybit, bursa mata uang kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan volume perdagangan aset, baru-baru ini mengumumkan kepada komunitas tentang investigasi forensik yang sedang dilakukan terkait insiden pembobolan keamanan. Temuan awal dari investigasi tersebut membuktikan integritas Bybit dan memberikan analisis tentang karakteristik peretasan yang terjadi.
Menurut keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Jumat (27/2/2025), kajian forensik dari Lazarus Group mengungkap bahwa kredensial pengembang Safe telah dibobol, memberikan akses ilegal kepada peretas terhadap infrastruktur Safe (Wallet) dan melakukan transaksi berbahaya dengan menipu signer.
Bybit telah melibatkan pakar forensik dari Verichains dan Sygnia Labs untuk menyusun analisis independen. Kedua pakar tersebut tidak menemukan indikasi gangguan pada infrastruktur Bybit, yang juga dikonfirmasi oleh pernyataan dari SAFE.
Mengikuti kejadian tersebut, Bybit telah memindahkan sebagian besar dana dari Safe Wallet untuk menjaga keamanan pengguna sebagai prioritas utama. Perusahaan juga sedang mengevaluasi solusi dompet elektronik alternatif yang memenuhi standar keamanan tertinggi.
Meskipun mengalami insiden, Bybit memastikan bahwa platformnya tetap 100% aman. Para pakar forensik Bybit telah menilai bahwa infrastruktur mereka tidak terdampak dan perusahaan akan terus meningkatkan protokol keamanan serta bekerja sama dengan para ahli keamanan untuk melindungi pengguna dengan baik.
Ben Zhou, Co-founder & CEO Bybit, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga keamanan dan transparansi. Dia menyatakan bahwa kajian forensik awal menunjukkan bahwa sistem Bybit tidak terpengaruh oleh insiden ini dan perusahaan terus berupaya memperkuat sistem keamanan untuk melindungi pengguna dari ancaman yang terus berkembang dalam sektor kripto.
