Peningkatan pertikaian antara faksi-faksi industri yang bersaing dan permintaan yang tinggi untuk kursi di dewan diyakini mempengaruhi keputusan tersebut. Keputusan untuk tetap melakukan diskusi di luar Gedung Putih daripada membawanya ke dalam Gedung Putih dianggap sebagai langkah strategis yang bijaksana. Ketika anggota parlemen dan pejabat Gedung Putih mulai merancang aturan yang menguntungkan bagi industri, para pemimpin kripto mulai merasa terpecah dan terkadang tidak menyukai isu-isu utama yang muncul.
Pertanyaan-pertanyaan sensitif, seperti apakah penerbit stablecoin seperti tether harus diizinkan akses ke obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau apakah token selain bitcoin harus dimasukkan dalam cadangan kripto federal, telah memicu pertikaian dalam beberapa minggu terakhir. Dalam lingkungan yang penuh ketegangan ini, dewan kripto dapat dengan mudah menjadi tempat konflik dan memicu perpecahan di antara pelaku industri.
Menurut Kristin Smith dari the Blockchain Association, kekhawatiran bahwa dewan akan merugikan sekelompok kecil pelaku industri dengan memilih pemenang dan pecundang dapat memperburuk situasi. Diharapkan bahwa serangkaian pertemuan puncak kripto di Gedung Putih akan memberikan kesempatan bagi lebih banyak suara dari industri untuk turut serta dalam keputusan yang dibuat oleh Pemerintahan Donald Trump.
Pelobi telah mengamati permintaan besar dari pelaku industri untuk diikutsertakan dalam pertemuan puncak yang rencananya akan digelar. Pembaca diingatkan bahwa keputusan investasi selalu menjadi tanggung jawab individu. Sebelum membeli atau menjual kripto, disarankan untuk melakukan penelitian dan analisis yang matang. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.
