Harga Bitcoin (BTC) tergelincir setelah mantan Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru untuk impor produk pertanian. Sebelumnya, BTC diperdagangkan di level USD 93.000 atau sekitar Rp 1,53 miliar, namun kemudian turun menjadi USD 85.000 atau sekitar Rp 1,40 miliar. Pengumuman Trump tentang cadangan kripto sebelumnya telah meningkatkan harga aset digital tersebut, namun euforia pasar tidak berlangsung lama. Harga BTC stabil di atas USD 93.000 sebelum tiba-tiba jatuh di bawah USD 90.000.
Penurunan ini terkait dengan reaksi pasar terhadap kebijakan perdagangan Trump yang akan memberlakukan tarif pada produk pertanian asing mulai bulan depan. Dalam pengumumannya, Trump mengajak petani AS untuk memproduksi lebih banyak produk pertanian untuk dijual di dalam negeri dan memberlakukan tarif pada produk eksternal mulai tanggal 2 April. Hal ini memperkuat ketidakpastian pasar dan menekan harga kripto serta menyebabkan kapitalisasi pasar kripto menurun 6,81% menjadi USD 2,88 triliun.
Dampak dari kebijakan Trump terhadap pasar kripto sangat signifikan. Harga BTC terus merosot hingga mencapai USD 85.000 setelah terjadi aksi jual besar-besaran. Reaksi pasar yang cepat mengakibatkan lebih dari USD 55,74 juta dalam posisi beli BTC hilang dalam satu jam, dengan total kerugian harian mencapai USD 172 juta. Ini bukan pertama kalinya retorika perdagangan Trump mengguncang harga BTC, menunjukkan bahwa pasar kripto sangat rentan terhadap perubahan kebijakan ekonomi dan geopolitik.
Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca sendiri. Sebelum melakukan pembelian dan penjualan kripto, ada baiknya untuk belajar dan menganalisis situasi dengan baik. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas kekalahan atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi.
