Wednesday, June 18, 2025
HomeCryptoAnalisis Harga Bitcoin di Tengah Perang Dagang & Sinyal The Fed

Analisis Harga Bitcoin di Tengah Perang Dagang & Sinyal The Fed

Sebuah analisis dari Standard Chartered memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi mencapai USD 500.000 atau sekitar Rp8,2 miliar selama kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kendati aksi jual telah menekan harga mata uang digital terbesar di dunia itu ke level terendah dalam tiga bulan, optimisme tetap terpancar dari para ahli. Mengutip dari CNBC International, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, meyakini bahwa Bitcoin dapat mencapai angka USD 200.000 atau sekitar Rp3,3 miliar tahun ini sebelum terus naik di masa depan.

Kendrick juga menekankan pentingnya peran lembaga keuangan tradisional, seperti Standard Chartered, BlackRock, dan lainnya, dalam ekosistem kripto. Menurutnya, kehadiran lembaga keuangan ini dapat memberikan stabilitas dan keamanan yang dibutuhkan dalam industri kripto, mengurangi berita utama negatif seperti peretasan baru-baru ini senilai USD 1,5 miliar di bursa mata uang kripto Bybit.

Disamping stabilisasi harga, kejelasan dalam regulasi juga menjadi faktor kunci yang harus dipenuhi bagi lembaga keuangan besar untuk merasa percaya diri dalam berinvestasi di Bitcoin dan aset kripto lainnya. Meskipun harga Bitcoin sempat turun ke level terendah tiga bulan di bawah USD 90.000 akibat penurunan pasar global, pada hari Kamis, harga Bitcoin diperdagangkan sekitar USD 86.418.

Meskipun demikian, harga tersebut masih menunjukkan penurunan sekitar 20% dari level tertinggi sepanjang masa di USD 108.786 pada bulan Januari 2025, menurut data CoinGecko. Dengan demikian, para investor diharapkan untuk melakukan kajian dan analisis sebelum melakukan keputusan investasi terkait Bitcoin maupun aset kripto lainnya, karena keuntungan dan kerugian dari investasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer