Pasar kripto mengalami guncangan setelah harga Bitcoin turun drastis menjadi USD 86.099 atau sekitar Rp 1,41 miliar. Likuidasi mencapai lebih dari USD 1,06 miliar, dengan para pihak long mengalami kerugian total USD 873 juta. Data dari Coinmarketcap dan Coinglass menunjukkan bahwa sekitar 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir. Posisi long terpukul akibat deleveraging besar-besaran, sementara arus masuk ke bursa melonjak 14,2% menandakan adanya aksi jual panik dari investor.
Investor mulai menunjukkan sentimen pesimistis dengan tingkat pendanaan yang berubah negatif dan berhati-hati menghadapi potensi penurunan lebih lanjut. Keluarnya dana dari ETF Bitcoin spot di AS mencapai USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir, menunjukkan tekanan jual yang kuat. Tidak hanya Bitcoin, saham perusahaan terkait kripto juga mengalami penurunan signifikan, penambangan Bitcoin seperti Bitdeer (BTDR) dan Marathon Digital (MARA) turun drastis.
Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa 12% dari alamat Bitcoin berada dalam kondisi rugi, menyebabkan tekanan jual semakin meningkat. Para investor yang membeli Bitcoin saat harga mendekati puncaknya di USD 108.000 juga ikut terkena dampak. Selain itu, paus kripto juga melepas lebih dari USD 1,2 miliar Bitcoin dalam seminggu terakhir, memperburuk kondisi likuiditas pasar kripto secara keseluruhan.