Penganiayaan yang berujung pada kematian di Surabaya menimbulkan kekecewaan bagi keluarga korban terhadap respons lamban dari pihak kepolisian. Kasus ini melibatkan korban HS dan terduga pelaku H yang berakhir tragis dengan kematian korban saat masih dalam perawatan. Kejadian dimulai dari adu mulut antara korban dan pelaku terkait batu kerikil yang dibuang oleh H di depan rumah HS. Emosi pun memuncak saat H memukulkan batu bata merah ke kepala korban, menyebabkan korban harus menjalani visum dan menerima tujuh jahitan. Meski Holifah, anak korban, melaporkan kejadian ini ke Polsek Sawahan, penangkapan terhadap pelaku terlambat dilakukan hingga akhirnya HS meninggal dunia. Keluarga korban menuntut agar polisi bertindak tegas dalam menangani kasus ini, terutama dengan adanya riwayat buruk pelaku yang terlibat dalam berbagai kasus kriminalitas sebelumnya. Semoga kejadian tragis ini dapat memberikan pelajaran bagi semua pihak dan mendorong tindakan preventif yang lebih baik di masa depan.