Friday, October 25, 2024
HomeBeritaAktivis Lingkungan di Jember Mengungkap Ancaman Eksploitasi Gumuk terhadap Lingkungan

Aktivis Lingkungan di Jember Mengungkap Ancaman Eksploitasi Gumuk terhadap Lingkungan

Gunung sadeng, salah satu gumuk di Jember yang masih ditambang hingga hari ini. Eksploitasi gumuk di Jember kini menjadi isu penting dengan segala dampak negatif yang mengancam lingkungan. Sumber daya alam ini terus menderita kerusakan, meskipun gumuk telah lama memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim mikro di wilayah tersebut.

Wahyu Giri, seorang Aktivis Lingkungan asal Jember, mengungkapkan bahwa pembongkaran gumuk terus berlanjut. Meskipun tidak ada angka pasti mengenai berapa total gumuk yang sudah rusak. Alasan utamanya adalah untuk mengambil batu piring yang terdapat dalam gumuk untuk diekspor.

Giri menjelaskan bahwa eksploitasi gumuk tersebut memiliki dampak negatif, terutama pada sektor pertanian tembakau. Dia membandingkan cara menanam tembakau di masa lalu dengan sekarang, di mana sekarang petani perlu menggunakan waring atau kelambu untuk menaungi tanaman tembakau agar kualitasnya tetap baik.

Menurut Giri, perusakan gumuk menyebabkan ketidakadilan iklim bagi masyarakat, padahal gumuk seharusnya memberikan manfaat gratis dalam menjaga iklim mikro di area tersebut. Dia berpendapat bahwa gumuk dapat dimanfaatkan secara ekonomi tanpa harus dihancurkan, seperti yang telah dilakukan di Yogyakarta dengan Tebing Breksi.

Giri juga menyebutkan bahwa Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024-2044 telah menghilangkan status gumuk sebagai cagar geologi unik yang sebelumnya tercantum dalam RTRW 2015-2035. Hal ini membuat perlindungan terhadap gumuk menjadi lebih rendah.

Secara keseluruhan, eksploitasi gumuk di Jember merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut agar dapat menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

RELATED ARTICLES

Berita populer