Pengobatan BV umumnya menggunakan antibiotik. Namun, Dr. Leo mengingatkan bahwa antibiotik saja tidak cukup. Akan lebih baik jika diimbangi juga dengan pemberian probiotik.
“Pengobatan memang dimulai dengan antibiotik, tapi flora normal juga perlu dipulihkan agar infeksi tidak berulang,” katanya.
Berapa Banyak Probiotik Per Hari untuk BV?
Pertama, perlu diingat bahwa BV itu adalah penyakit. Untuk pengobatannya, probiotik bukanlah solusi utama. Leo, mengatakan, pengobatan BV sudah ada standar medisnya, dan itu tidak melibatkan probiotik sebagai pengobatan utama.
Lalu, di mana peran probiotik? Berdasarkan banyak penelitian, ternyata jika pengobatan standar dikombinasikan dengan probiotik, hasilnya jauh lebih baik. “Tidak hanya penyembuhannya yang lebih optimal, tapi kekambuhan BV juga berkurang secara signifikan dibandingkan dengan hanya menggunakan obat standar,” ujarnya.
Lantas, berapa lama probiotik sebaiknya dikonsumsi? Berdasarkan studi, minimal penggunaan probiotik adalah satu bulan, tapi yang terbaik adalah selama 60 hari.
“Dalam studi-studi tersebut, probiotik diberikan dalam dosis tertentu, biasanya satu atau dua kali sehari, dengan durasi penggunaan 1-2 bulan,” tambahnya.
Memang, probiotik bukanlah obat, melainkan lebih mirip dengan makanan yang bisa dikonsumsi dalam jangka panjang. Namun, Leo mengingatkan harus tetap berhati-hati dan memperhatikan efek sampingnya.
“Meski begitu, hingga saat ini, penggunaan probiotik selama 60 hari tidak menunjukkan efek samping, justru memberikan manfaat besar untuk pengobatan BV,” pungkasnya.