Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala BKKBN, Sundoyo menyampaikan bahwa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dibutuhkan kolaborasi dengan setiap pihak, dan tidak bisa dilakukan secara eksklusif atau berjalan sendiri. Salah satu contohnya adalah program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Menurut Sundoyo, semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam kolaborasi tersebut, karena tujuan dari program MBG adalah untuk menciptakan generasi yang sehat sehingga target Indonesia Emas di tahun 2045 dapat tercapai.
“Badan Gizi Nasional akan berperan dalam intervensi gizi, sementara BKKBN akan berperan dalam hal informasi, data, dan hal lainnya. Selain itu, lembaga atau kementerian lain juga turut berperan,” ungkap Sundoyo.
Sementara itu, terkait penanganan stunting yang merupakan tanggung jawab BKKBN, Sundoyo menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan kajian mengenai penurunan kasus stunting hingga tahun 2024, yang akan menjadi dasar untuk kebijakan intervensi stunting pada tahun 2025.
“Hasil kajian akan dirilis dalam waktu tiga bulan ke depan. Dan nantinya dapat dilihat bagaimana penurunan angka stunting tersebut,” ujar Sundoyo.