Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kini memiliki 26 TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle) yang tersebar di berbagai kecamatan. Pembangunan TPS3R ini melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah secara aktif, yang diharapkan mampu mendukung kebijakan strategis pengurangan sampah.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, mengatakan TPS3R adalah solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. “Pemkab Banyuwangi terus berupaya mengurangi sampah dengan prinsip 3R melalui pembangunan TPS3R,” ujar Yani, sapaan akrabnya, Jumat (11/10/2024).
Pemkab Banyuwangi juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk NGO dan perusahaan swasta. Salah satunya program Project STOP bersama NGO PT. Systemiq Lestari Indonesia, yang mendukung pembangunan dua TPS3R di Kecamatan Muncar.
Diantaranya, TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo dan TPS3R Sidoayu di Desa Sumberberas. Berkat kolaborasi ini bisa mengantisipasi meluapnya timbulan sampah di Kecamatan Muncar. Tak hanya itu, program Project Stop ini turut membantu penyediaan sarana dan prasarana persampahan pada desa-desa di Kecamatan Muncar.
Desa Tembokrejo, misalnya, menerima bangunan TPS3R, mesin pemilah sampah, satu unit dump truck, 14 unit kendaraan roda tiga, dan 13.386 unit tempat sampah rumah tangga.
Desa Sumberberas juga mendapatkan bantuan berupa satu unit dump truck, 10 kendaraan roda tiga pengangkut sampah, dan 8.046 unit tempat sampah. Selain itu, desa-desa lain seperti Desa Kedungrejo mendapat bantuan 1 unit dump truk, 1 unit pick up pengangkut sampah, 11 kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 12.120 unit tempat sampah untuk rumah tangga. Desa Kedungringin juga mendapatkan bantuan berupa 2 kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 4.502 unit tempat sampah.
Desa Kumendung mendapatkan bantuan yaitu 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 1.034 unit tempat sampah. Desa Sumbersewu mendapatkan bantuan berupa 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 644 unit tempat sampah. Desa Tapanrejo mendapat bantuan berupa 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 396 unit tempat sampah. Desa Tambakrejo mendapatkan bantuan berupa 244 unit tempat sampah.
Lanjut Desa Wringinputih mendapatkan bantuan berupa 3 unit kendaraan roda tiga dan 902 unit tempat sampah. Desa Blambangan mendapatkan bantuan berupa 282 unit tempat sampah untuk rumah tangga untuk menunjang pengelolaan sampah secara mandiri. Program project stop ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan sampah di tingkat desa.
Bantuan juga meliputi pelatihan manajemen pengelolaan sampah, sehingga masyarakat tidak hanya didukung secara material, tetapi juga diberikan pengetahuan dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Hal ini memastikan keberlanjutan program Project STOP dengan program Banyuwangi Hijau untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo memiliki kapasitas 20 ton per hari dan dibangun untuk melayani empat desa. Program ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Selain itu, TPS3R Bio Mandiri Lestari berhasil mengekspor sampah plastik ke negara seperti Austria, Kanada, dan Malaysia, sebagai contoh penerapan ekonomi sirkular. TPS3R Sidoayu di Desa Sumberberas memiliki kapasitas 25 ton per hari dan melayani enam desa.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga melanjutkan kerjasama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia untuk mengembangkan Program Banyuwangi Hijau Fase I dengan memberikan layanan kepada 6 kecamatan dan 44 desa. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Pemkab Banyuwangi menargetkan pengurangan sampah plastik sebesar 30% dan penanganan sampah rumah tangga hingga 70% pada akhir tahun 2025. Program-program persampahan yang digalakkan diharapkan dapat berkembang dan menjangkau 1,7 juta penduduk Banyuwangi.